Fresh Content Jadi Ranking Faktor

Ranking factor Google ada banyak. Ada yang dipublikasikan secara terang – terangan, ada juga yang tidak dipublikasikan secara terang – terangan. Fresh content jadi ranking faktor yang sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Nah jika sudah termasuk ke dalam ranking factor, hal tersebut berarti penting. Nah pada artikel ini, mari kita bahas mengenai fresh content.

Apa yang Dimaksud dengan Fresh Content?

Fresh content merujuk pada konten yang baru saja diupload, baru di update atau bahkan baru saja di “rewrite”. Baik Google maupun penggunaannya sangat mengapresiasi fresh content dikarenakan konten yang fresh jauh lebih akurat. Sejak adanya pembaruan algoritma mengenai fresh content pada tahun 2011, pencarian untuk kata kunci yang sedang trend serta sensitif terhadap waktu memicu Google memprioritaskan halaman baru dengan informasi – informasi terkini. Anda juga harus memahami mengenai 4 tanggal yang berkaitan dengan publikasi online. Yakni :

  1. Published, waktu ketika halaman atau postingan di upload
  2. Indexed, saat robot crawler pertama kali menemukan dan menambahkan ke SERPs
  3. Last crawl, waktu terakhir kali sebuah halaman atau postingan dicrawl terakhir kali oleh Googlebot
  4. Modified, ketika perubahan terakhir dilakukan pada sebuah halaman

Bagaimana Cara Google “Mengukur ke-Freshan” Konten

Seperti yang Dikutip dari Moz, Google mengkur ke-freshan sebuah konten dengan beberapa faktor. Faktor – faktor yang “mungkin” ada di dalamnya adalah :

  1. Page inception date, tanggal dimana Google mengindex sebuah konten
  2. Amount of change to the updated page, sinyal seberapa “besar” konten lebih fresh 
  3. Number of changes to core content of the page, perubahan pada konten utama yang mengutamakan freshness dari konten sebelumnya
  4. Rate of page change, perubahan yang sering terjadi pada sebuah halaman yang menandakan bahwa konten tersebut terus fresh
  5. Rate of new page creation, website yang sering melakukan upload konten jauh lebih mudah untuk mendapatkan score “freshness
  6. Freshness of backlink to the page, backlink juga mampu meningkatkan freshness sebuah konten

Cara Meningkatkan Freshness Konten

Fresh Content Jadi Ranking Faktor

Seperti yang telah disebutkan di atas, fresh content jadi ranking faktor yang tidak bisa disepelekan. Untuk itu, Anda harus meningkatkannya. Bagaimana caranya, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan freshness content :

Check SERPs  

Cara termudah untuk mengecek freshness content adalah dengan mengeceknya langsung dari SERPs. Maksudnya bagaimana? Anda bisa memeriksa top result untuk suatu kata kunci dan melihat berapa rata – rata konten tersebut di update atau terupload. Nah sebisa mungkin Anda harus menyamakan dengan konten – konten yang sudah di upload atau bahkan lebih baru.

Mempublikasikan Konten Secara Rutin

Mempublikasikan konten secara rutin bisa juga meningkatkan freshness sebuah content. Mungkin ini akan sedikit “merepotkan” jika harus melakukan update pada konten Anda secara berkala. Namun tenang saja, Anda bisa memanfaatkan jasa buat artikel. Umumnya juga jika Anda sudah menggunakan Jasa SEO, jasa buat artikel sudah termasuk ke dalamnya. 

Melakukan Update Konten yang Sudah Lama

Konten – konten yang sudah lama tidak serta merta Anda tinggalkan begitu saja. Untuk meningkatkan freshness content, Anda bisa mengupdate atau menambah informasi yang ada di dalamnya agar tetap aktual dan memiliki informasi yang terbaru. 

Prioritaskan Konten yang Sudah Memiliki “Peringkat”

Jika konten Anda belum memiliki peringkat maka meskipun Anda melakukan pembaruan konten, untuk bisa berada di halaman satu akan sedikit lebih susah dari pada saat Anda melakukan pembaruan konten ke konten – konten yang sudah memiliki peringkat di mesin pencari.

Submit ke Google Melalui Google Search Console

Setelah melakukan pada konten – konten Anda, Anda bisa submit ulang ke Google Search Console agar Google tahu Anda telah melakukan perubahan atau penambahan pada konten Anda. Sebenarnya tidak melakukan submit ulang ke Google Search Console juga tak mengapa, namun proses crawling jadi jauh lebih lama.

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Update, Republish, atau Publish Konten Baru?

Fresh Content jadi Rangking Faktor

Kapan Waktu Terbaik Update Konten?

Meskipun Google lebih “melirik” ke pembaruan besar, namun bukan berarti pembaruan kecil tidak penting. Pembaruan kecil yang mungkin Anda lakukan untuk tetap menjaga konten Anda agar tetap fresh adalah :

  1. Menambah internal link yang baru
  2. Menyesuaikan heading
  3. Menambah beberapa informasi
  4. Menambah new item di dalam list

Cara seperti ini termasuk ke cara yang mudah karena tidak perlu melakukan revisi besar besaran namun mampu meningkatkan traffic ke dalamnya. Anda bisa melakukan ini sewaktu – waktu jika ingin meningkatkan traffic.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Republish Content?

Melakukan revisi pada konten – konten yang sudah lama dan mengubah published date merupakan cara efektif untuk mendongkrak freshness content. Anda bisa melakukan hal ini jika Anda rasa konten Anda membutuhkan perbaikan secara besar besaran atau perbaikan total untuk memenuhi kebutuhan pengunjung akan konten terbaru serta terkini.

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Mengupload Konten Baru?

Untuk upload konten baru sebaiknya lakukan penjadwalan secara rutin. Misalkan saja seminggu dua kali, seminggu sekali, atau jangka waktu yang telah Anda tetapkan di awal. Nah seperti yang telah tertera di atas, Anda bisa menggunakan jasa penulis artikel untuk membantu Anda.

Nah itulah beberapa pembahasan mengenai fresh content jadi ranking factor yang harus Anda pahami sebagai seseorang yang memiliki website dan ingin membuat website bisnis Anda makin berkembang lagi.